MEMBANDINGKAN TEKS EKSPOSISI KTSP 2006 DENGAN TEKS HASIL LAPORAN OBSERVASI, TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DAN TEKS EKSPLANASI



OLEH :
Risa Nurwahyuni dan Taza Yuniar Salsabila
Kelas XI IPA 2
SMAN 1 GLAGAH BANYUWANGI

A.   PENGERTIAN
1.      Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks laporan yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria. Teks ini bertujuan untuk melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.
·         Ciri-ciri
a.       Bersifat objektif dan tidak memihak
b.      Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan.
c.       Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang,dugaan-dugaan yang tidak tepat atau pemihakan terhadap sesuatu
d.      Ditulis secara lengkap dan sempurna
e.       Sifatnya universal dan global
·         Struktur teks
a.       Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan  pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan. Pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. Perhatikan bahwa kriteria itu ternyata digunakan untuk membedakan kelas dan subkelas.
b.      Tahap selanjutnya adalah aspek-aspek yang dilaporkan yakni  membuat pembagian itu sampai sekecil- kecilnya. Misalnya, pada subkelas ikan,  dapat menambahkan jenis- jenis ikan yang kita ketahui, dan seterusnya.

2.      Teks Prosedur Kompleks
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prosedur berati tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Jadi, sebuah teks prosedur memberi tahu kita bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah atau tindakan. Informasi dalam teks prosedur disajikan dengan urutan peristiwa yang logis.
·         Ciri-ciri
a.       Berisikan langkah-langkah
b.      Disusun secara informatif
c.       Dijelaskan secara mendetail
d.      Bersifat objektif
e.       Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
f.       Menggunakan syarat/pilihan
g.      Bersifat universal
h.      Bersifat aktual dan akurat
i.        Bersifat logis
j.        Berisikan langkah-langkah
k.      Disusun secara informatif
l.        Dijelaskan secara mendetail
m.    Bersifat objektif
n.      Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
o.      Menggunakan syarat/pilihan
p.      Bersifat universal
q.      Bersifat aktual dan akurat
r.        Bersifat logis
·         Struktur Teks
Struktur teks merupakan bagian atau cara teks tersebut dibangun. Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau struktur teks prosedur disusun oleh bagian tujuan, bagian material, dan diikuti oleh bagian langkah-langkah. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah.
a.       Bagian tujuan, berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai (dapat berupa judul).
b.      Bagian material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan, namun tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini (umumnya terdapat dalam resep masakan).
c.       Bagian langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Bagian ini biasanya tidak dapat diubah urutannya.

3.      Teks Eksplanasi
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
Sedangkan Restuti (2013:85) mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.
·         Ciri-ciri
a.       Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi seperti yang telah saya jelaskan diatas tadi.
b.      Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
c.       Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan yang lainnya.
·         Struktur Teks
a.       Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
b.      Deretan Penjelas, Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.
c.       Interpretasi (Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)

4.      Teks Eksposisi KTSP (2006)
Pengertian teks eksposisi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a.       Pengertian Eksposisi menurut Keraf (1995: 7) eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahuakan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu. Wacana jenis ini sama sekali tidak mempengaruhi atau mengubah sikap dan pendapat pembacanya.
b.      Pengertian Eksposisi menurut Alwasilah (2005: 111) menyatakan bahwa eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Walaupun sedikit berbeda, kedua ahli tersebut memiliki kesamaan yang terletak pada tujuan penulisan eksposisi.
c.       Nasucha (2009: 50) dalam bukunya mengungkapkan paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara dan proses terjadinya sesuatu.
·         Struktur Kebahasaan
Keraf (1995: 9-10) menjelaskan bahwa terdapat tiga struktur eksposisi, yaitu 1) pendahuluan, 2) tubuh eksposisi, 3) kesimpulan. Hampir sama dengan Marahimin (1994: 208-210) yang menjabarkan bahwa eksposisi terbentuk dari tiga bagian yaitu tesis, kelas-kelas, dan kesimpulan.
Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur paragraph eksposisi adalah : (1) adanya tesis, yaitu inti atau ide yang akan dipaparkan, (2) uraian mengenai ide pokok (pengembangan tesis/argument), dan (3) adanya kesimpulan yang menegaskan kembali keberadaan tesis.


B.     MEMBANDINGKAN
Setelah mengetahui secara singkat tentang pengertian dan ciri-ciri keempat teks diatas, berikut adalah table perbedaan diantara keempatnya.
NO
PEMBANDING
TEKS EKSPOSISI (KTSP)
TEKS OBSERVASI
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TEKS EKSPLANASI
1
Sifat teks
 bersifat global dan universal
 bersifat global dan universal
 Bersifat menyuruh atau menganjurkan dengan menggunakan langkah-langkah
bersifat unik dan individual
2
Tujuan
Tujuan utama teks eksposisi adalah untuk memberikan informasi tertentu guna memperluas pandangan dan wawasan seseorang
melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.
menyajikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membuat atau mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar
menjelaskan sebuah proses yang berdasarkan fakta yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
3
Ciri umum
Disajikan secara objektif dan disusun secara informatif
disajikan secara Objektik dan tidak memihak
Disajikan secara informatif
Menyajikan informasi berdasarkan fakta
 4
Penggunaan kalimat yang sering digunakan
Di dalam penggunaan kalimatnya menggunakan kalimat simpleks dan kalimat komplek serta menggunakan konjungsi


.
Di dalam penggunaan kalimatnya menggunakan kalimat simpleks dan kalimat komplek serta menggunakan konjungsi.
Di dalamnya menggunakan kalimatnya menggunakan kalimat imperative (kata perintah) danjuga konjungi
Di dalam penggunaan kalimatnya menggunakan kalimat simpleks dan kalimat komplek serta menggunakan konjungsi.
 5
Penggunaan konjungsi
 Menggunakan konjungsi (kata sambung) yang mempunyai fungsi masing-masing.
 menggunakan konjungsi (kata penghubung), misalnya dan, tetapi, sementara itu, selanjutnya, dan sedangkan. Masing-masing konjungsi itu mempunyai fungsi masing-masing.
Menggunakan Konjungsi Syarat dan Konjungsi Temporal  Konjungsi atau mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks.
Lebih banyak menggunakan konjungsi eksternal
 6
Penggunaan Verba
 Terdapat Verba, nomina, adjektiva, dan adverbia
·     menggunakan  verba (kata kerja), baik verba aktif maupun verba pasif.
·     perubahan verba (kata kerja) menjadi nomina (kata benda). Misalnya, membagi (verba) berubah menjadi pembagian (nomina)
Menggunakan verba material dan verba tingkah laku
Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
 7
Struktur Teks
·      Teks
·      Argumentasi
·      Penegasan ulang pendapat
·          Definisi Umum
·         Definisi Bagian
·         Manfaat
·         Penutup
·      Bagian Tujuan
·      Bagian Material
·      Bagian Langkah-langkah
·       Pernyataan umum
·       Urutan sebab akibat
·       Interpretasi
C.   MEMBANDINGKAN TEKS BERDASAR CONTOH
1.      Contoh Teks Observasi
Laporan Hasil Observasi
Bencana Tanah Longsor
A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi di segala penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanah longsor ini seperti halnya bencana, bencana banjir, ataupun bencana tsunami selalu membawa kerugian. Bencana ini dapat mengakibatkan kerusakan baik fisik maupun material.

Tujuan Observasi
Tujuan observasi ini dilakukan adalah untuk memaparkan proses terjadinya tanah longsor dan dampak dari bencana tanah longsor.

B. Isi
1. Pelaksanaan
1) Nama kegiatan : Observasi Lingkungan
2) Objek : Lingkungan yang rawan banjir
3) Lokasi : Lembang Bandung
4) Hari, tanggal : Minggu, 18 April 2015
5) Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
6) Nama pengamat : Tian Novianti Rina Sartika
7)Hasil Pengamatan
Setelah melaksanakan kegiatan observasi, didapatkan banyak informasi yang berkaitan dengan proses terjadinya tahan lonsor dan dampak dari terjadinya tanah longsor baik fisik maupun material.
a. Terjadinya Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya pendorong dapat diakibatkan oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban, serta berat jenis tanah batuan. Adapun gaya penahan yang diakibatkan oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Bencana longsor terjadi berawal saat musim kering yang panjang. Saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah yang besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul oleh adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
Pada musim penghujan, tanah yang merekah pada musim kering akan termasuki air dan terakumulasi dibagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat, kemungkinana terjadinya longsor akan semakin besar.
b. Dampak Terjadinya Tanah Longsor
1) Menimbulkan banyak korban jiwa.
2) Menimbulkan kerusakan lingkungan dan banyak rumah.
3) Jika tanah longsor terjadi di pinggir jalan maka akses jalan akan terganggu.
4) Menimbulkan banyaknya kerugian.
5) Mengganggu aktivitas warga.

2.      Contoh Teks Prosedur Kompleks

CARA MENCEGAH BANJIR-TANAH LONGSOR  DAN LANGKAH-LANGKAH MENGATASINYA

 Ulah manusia yang membuang sampah di sungai, menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul juga memjadi penyebab terjadinya banjir. Sampah yang di buang ke sungai, lama-kelamaan akan menumpuk dan apabila hujan datang air sungai akan meluap karena alirannya terhambat oleh tumpukan sampah yang sangat banyak dan mengakibatkan banjir. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Membersihkan, selokan atau parit dekat rumah dari sampah sehingga aliran air menjadi lancar.
3. Melakukan penghijauan di lahan-lahan kosong sebagai daerah resapan air.
4. Melakukan penghijauan di hutan-hutan yang gundul (reboisasi).
Langkah-langkah mengatasi banjir di kota:    
Membuat lubang-lubang serapan air Berkurangnya lahan resapan air dan penggunaan air tanah yang sangat berlebihan menyebabkan turunnya permukaan air tanah. Hal ini berakibat pada semakin sulitnya untuk mendapatkan air yang berkualitas. Kondisi ini diperparah dengan semakin tergusurnya keberadaan pepohonan oleh bangunan-bangunan sehingga daya serap tanah terhadap air semakin berkurang. ·         Memperbanyak ruang terbuka hijau. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa. 

3.      Contoh Teks Eksplanasi
Proses Terjadinya Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi di segala penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanah longsor ini seperti halnya bencana, bencana banjir, ataupun bencana tsunami selalu membawa kerugian. Bencana ini dapat mengakibatkan kerusakan baik fisik maupun material.
Tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya pendorong dapat diakibatkan oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban, serta berat jenis tanah batuan. Adapun gaya penahan diakibatkan oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Bencana longsor terjadi bermula saat musim kering yang panjang. Pada saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah yang besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul oleh adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
Pada musim penghujan, tanah yang merekah pada musim kering tersebut akan termasuki air dan terakumulasi dibagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ditambah sudut lereng yang terjadi atau mencapai sekitar 180derajat, kemungkinana terjadinya longsor akan semakin besar.
Bencana tanah longsor ini dapat dihindari dengan penanaman tanaman penyerap air yang dapat meminimalkan pergerakkan tanah.

Dari membandingkan ketiga contoh dari masing masing teks dapat kita dapatkan :
·         Bahwa meskipun contoh diatas dari teks yang berbeda, namun dapat mencakup topic yang sama yaitu Tanah Longsor, seperti yang telah dipaparkan diatas.
·         Teks hasil observasi mungkin bisa digolongkan kedalam teks eksposisi. Karena tujuan teks hasil observasi yakni sesuai dengan tujuan teks eksposisi menurut Keraf “Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahuakan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu.” Teks hasil observasi hakikatnya memberitahukan dan memberi informasi mengenai suatu objek atau kejadian tertentu. Seperti yang dapat kita lihat pada contoh Laporan Observasi Tanah Longsor diatas. Teks tersebut memberikan sebuah informasi tentang kejadian tanah longsor serta memaparkan apa penyebab tanah longsor tersebut.
·         Teks Prosedur Kompleks mungkin bisa digolongkan ke dalam teks eksposisi. Karena teks ini berisi langkah langkah yang sesuai dengan pengertian teks eksposisi menurut Nasucha yakni “Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara dan proses terjadinya sesuatu..” jika pengertian eksposisi sebagai berikut, maka teks prosedur komples juga dapat digolongkan dalam teks eksposisi. Seperti yang dapat kita lihat pada contoh Teks Prosedur Kompleks Langkah-langkah mencegah Banjir dan Tanah Longsor diatas, teks tersebut juga berisi langkah langakah yang mencegah agar tidak terjadi tanah longsor di suatu daerah.
·         Teks eksplanasi mungkin bisa digolongkan ke dalam teks eksposisi. Karena teks ini berisi informasi-informasi tentang proses fenomena alam maupun ilmu pengetahuan yang sesuai dengan pengertian teks eksplanasi menurut Keraf “eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca”. Dan juga teks eksplanasi tidak mengajak atau mendesak pembaca agar menerima informasi yang dipaparkan seperti pengertian eksplanasi menurut Keraf “Wacana jenis ini sama sekali tidak mempengaruhi atau mengubah sikap dan pendapat pembacanya.” Seperti yang dapat kita amati pada contoh teks eksplanasi Proses Terjadinya Tanah Longsor diatas. Teks tersebut memaparkan, menginformasikan bagaimana proses terjadinya tanah longsor secara berurutan dan sesuai ilmu pengetahuan.

D.                KESIMPULAN

Pengertian teks eksposisi menurut Keraf (1995: 7)  yakni eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Kesimpulan yang dapat didapatkan dari kita membandingkan ketiga teks tersebut dengan teks eksposisi yaitu teks eksplanasi, teks prosedur kompleks, dan teks hasil observasi bisa digolongkan dalam teks eksposisi. Karena menurut keraf teks eksposisi berguna untuk memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Sedangkan ketiga teks tersebut juga dapat memperluas pandangan para pembaca.

                       

            

0 komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.