Bismillah. Segala puji
bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta
salam semoga senantiasa
terlimpah kepada Nabi Muhammad, beserta
keluarganya, para
sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan ihsan.
Anda terbesit untuk
menghfal Al-Qur'an? Alhamdulillah... Sudah
selayaknya Anda
mengucap syukur kepada Allah SWT. Karena atas curahan
rahim-Nya hati Anda
mulai terbuka untuk lebih dekat dengan Qalam Allah
ini.
Jangan pernah memandang
umur Anda saat mulai menghafal Al-Quran.
Karena yang akan timbul
adalah penyesalan yang tiada akhir. Huhuhu...
Seperti saya.
Sebenarnya saya menyesal baru menghafal Al-Quran
sekarang. Padahal dulu
sejak SD saya selalu diiming-imingi oleh ibu
saya, jika saya bisa
hafal 25 surat, ibu saya akan memberi saya
hadiah. Tapi sayangnya
hati saya baru di buka sekitar 6 bulan yang
lalu. Saat liburan
bulan ramadhan. Saya diberi kesempatan untuk
mengikuti program
tahfidz Al-Qur'an. Alhamdulillah... Dari program itu
hati saya terus dibuka oleh Allah untuk selali dekat
dengan
Al-Qur'an. Lebih baik
terlambat bukan dari pada tidak sama sekali?
Setuju? Oke kita
lanjutkan :D
Sebelum saya membahas
keutaman-keutamaan menghafal Al-Quran, saya akan
menjelaskan terlebih
dahulu tentang Hukum menghafal Al Qur’an.
Syaikh Ibnu Baz
mengatakan, “menghafal Al Qur’an adalah
mustahab (sunnah)”
(Fatawa Nurun ‘alad Darbi , 89906). Namun yang
rajih insya Allah,
menghafal Al Qur’an adalah fardhu kifayah, wajib
diantara kaum Muslimin
ada yang menghafalkan Al Qur’an, jika tidak ada
sama sekali maka mereka
berdosa (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 17/325).
Supaya Anda makin
semangat untuk menghafal Al-Quran, berikut ini akan
saya paparkan Keutamaan
menghafal Al Qur’an.
Keutamaan menghafal Al Qur’an.
1. Penghafal Qur’an
adalah Shahibul Qur’an
Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna
dari shahibul Qur’an
adalah orang yang menghafalkannya di hati.
berdasarkan sabda nabi
Shallallahu’alaihi
Wasallam:
“hendaknya yang
mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’
terhadap kitabullah”
maksudnya yang paling
hafal. Maka derajat surga yang didapatkan
seseorang itu
tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia,
bukan pada banyak
bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian orang.
Maka di sini kita
ketahui keutamaan yang besar bagi pada penghafal Al
Qur’an. Namun dengan
syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap
wajah Allah
tabaaraka wa ta’ala ,
bukan untuk tujuan dunia atau harta” ( Silsilah
Ash Shahihah, 5/281).
2. Al Qur’an akan menjadi syafa’at bagi
shahibul Qur’an
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“bacalah Al Qur’an,
karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai
syafa’at bagi shahibul
Qur’an ” (HR. Muslim 804)
3. Derajat di surga tergantung pada hafalan
Qur’an
Semakin banyak
hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang
didapatkan di surga
kelak. Rasulullah
Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
“akan dikatakan kepada
shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan
naiklah, bacalah dengan
tartil sebagaimana engkau membaca dengan
tartil di dunia. karena
kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang
engkau baca ” (HR. Abu
Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam Shahih
Abi Daud).
4. Termasuk sebaik-baik manusia
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“sebaik-baik kalian
adalah yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya ” (HR.
Al Bukhari 4639).
5. Allah mengangkat derajat shahibul Qur’an di
dunia
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum
dengan Al Qur’an ini dan
menghinakan yang lain
dengannya” (HR. Muslim 817)
6. Penghafal Al Qur’an
lebih diutamakan untuk menjadi imam
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah
yang paling aqra’
terhadap kitabullah”
(HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam
Shahih Abi Daud )
Urgensi menghafal Al
Qur’an
Selain
keutamaan-keutamaan di atas, ada beberapa hal juga yang menjadi
pendorong untuk kita
semua agar menghafalkan Al Qur’an:
1. Meneladani Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam
Panutan kita,
Rasulullah
Shallallahu’alaihi
Wasallam menghafalkan Al Qur’an, dan setiap bulan
Ramadhan Jibril datang
kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau.
Hal ini diceritakan
oleh Ibnu Abbas
radhiallahu’anhuma:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang paling
dermawan. Dan beliau
lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau
bertemu Jibril. Jibril
menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al
Qur’an. Dan
kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melebihi angin yang
berhembus” (HR. Bukhari, no.6)
2. Membaca Al Qur’an
adalah ibadah yang agung
Membaca Al Qur’an
adalah ibadah, setiap satu huruf diganjar satu pahala.
“barangsiapa yang membaca 1 huruf dari Al
Qur’an, maka baginya 1
kebaikan. dan 1
kebaikan dilipat-gandakan 10x lipat. aku tidak
mengatakan alif lam
miim itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam
satu huruf dan mim satu
huruf” (HR. At Tirmidzi 2910, ia berkata:
“hasan shahih gharib
dari jalan ini”)
Dan banyak lagi
keutamaan dari membaca Al Qur’an. Maka seorang Muslim
yang hafal Al Qur’an
dapat dengan mudahnya membaca kapan saja dimana
saja, langsung dari
hafalannya tanpa harus membacanya dari mushaf. Dan
ini merupakan ibadah
yang agung. Ibnu Mas’ud berkata:
“Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa dia
mencintai Allah dan
Rasul-Nya, maka
perhatikanlah, jika ia mencintai Al Quran maka ia
mencintai Allah dan
Rasul-Nya ” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman ,
Al Haitsami dalam Majma
Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”).
3. Modal utama dalam
mempelajari agama
Al Qur’an adalah sumber
hukum dalam Islam. Dengan menghafalkan Al
Qur’an, seseorang lebih
mudah dalam mempelajari ilmu agama. Ia
mempelajari suatu
permasalahan ia dapat mengeluarkan ayat-ayat yang
menjadi dalil terhadap
masalah tersebut langsung dari hafalannya. Yang
kemudian ia perjelas
lagi dengan penjelasan para ulama mengenai ayat
tersebut. Ibnu ‘Abdl
Barr mengatakan:
“Menuntut ilmu itu ada tahapan dan tingkatan
yang harus dilalui,
barangsiapa yang
melaluinya maka ia telah menempuh jalan salaf
rahimahumullah. Dan
ilmu yang paling pertama adalah menghafal
kitabullah ‘azza wa
jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza
Nahfadzul Qur’an ,
Syaikh Shalih Al Munajjid).
4. Modal utama dalam
berdakwah
Kata para ulama,
hidayah ada 2 macam: hidayah taufiq yang ada di
tangan Allah dan
hidayah al irsyad wal bayan yaitu dakwah yang menjadi
tugas para Nabi dan
Rasul dan juga kita. Dan Al Qur’an adalah sumber
dari hidayah ini, Allah
Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan hidayah
kepada (jalan) yang
lebih lurus ” (QS. Al
Isra: 9)
5. Menjaga keotentikan
Al Qur’an
Salah satu keistimewaan
Al Qur’an adalah keotentikannya terjaga, tidak
sebagaimana kitab-kitab
samawi yang lain. Dan salah satu sebab
terjaganya hal tersebut
adalah banyak kaum Muslimin yang menghafalkan
Al Qur’an di dalam
dada-dada mereka. Sehingga tidak mudah bagi para
penyeru kesesatan dan
musuh-musuh Islam untuk menyelipkan pemikiran
mereka lewat Al Qur’an
atau mengubahnya untuk menyesatkan umat Islam.
6. Tadabbur dan
Tafakkur
Dengan menghafal Al
Qur’an, seseorang bisa lebih mudah dan lebih
sering ber- tadabbur
dan ber- tafakkur . Yaitu merenungkan isi Al
Qur’an untuk mengoreksi
keadaan dirinya apakah sudah sesuai dengannya
ataukan belum dan juga
memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah. Allah
Ta’ala berfirman
“Maka apakah mereka tidak men-tadabburi Al
Quran ataukah hati mereka
terkunci? ” (QS.
Muhammad: 24).
7. Mengobati
Al Qur’an adalah obat
bagi penyakit hati dan penyakit jasmani. Allah
Ta’ala berfirman
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang
menjadi penawar ” (QS. Al
Isra: 82).
8. Hidup bersama para
malaikat dan mendapat dua pahala bagi yang belum
mahir membacanya.
Aisyah ra berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang membaca
Al-Qur`an dan dia sudah
mahir dengan bacaannya itu, maka ia beserta
para malaikat utusan
Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedangkan
orang yang membaca
Al-Qur`an dan ia belum lancar dan merasa kesukaran
dalam membacanya, maka
dia memperoleh dua pahala.” (HR Bukhari-Muslim
9. Mendapat ketenangan
dan rahmat dari Allah SWT.
Abu Hurairah ra berkata
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah suatu
kaum berkumpul di salah
satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan
ayat-ayat suci
Al-Qur`an dan mempelajarinya, melainkan akan turun
kepada mereka
ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan
rahmat, akan dilingkari
oleh para malaikat dan Allah pun akan menyebut
(memuji) mereka pada
makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR Muslim).
10. Memperoleh
penghormatan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Dari Abi Hurairah
Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari
beberapa orang.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
mengecek kemampuan
membaca dan hafalan Al Qur'an mereka.
Setiap laki-laki dari
mereka ditanyakan sejauh mana hafalan
Al-Qur'an-nya. Kemudian
seseorang yang paling muda ditanya oleh
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam :"Berapa banyak AlQuran yang
telah engkau hafal, hai
Fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah
ini dan surah ini,
serta surah Al-Baqarah.
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam kembali bertanya: "Apakah
engkau hafal surah
Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi
ketua rombongan
itu!".
Salah seorang dari
kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah,
aku tidak mempelajari
dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena
takut aku tidak dapat
menjalankan isinya. Mendengar komentar itu,
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al
Qur'an dan bacalah,
karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan
membacanya, adalah
seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan
minyak misik, wanginya
menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang
mempelajarinya kemudian
dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan
Al Qur'an- adalah
seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan
dengan minyak
misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia
menilainya hadits hasan
(2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh
Ibnu Majah secara
ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban
dalam sahihnya (Al
Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula,
Abi Ahmad, yang tidak
dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
11. Penghafal Al Qur'an
akan memakai mahkota kehormatan.
Dari Abi Hurairah
Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam
bersabda :
"Penghafal Al
Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur'an
akan berkata: Wahai
Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu
dipakaikan mahkota
karamah (kehormatan), Al Qur'an kembali meminta:
Wahai Tuhanku
tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah.
Kemudian Al Qur'an
memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka
Allah meridhainya. Dan
diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan
teruslah naiki
(derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari
setiap ayat yang
dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" ( Hadits
diriwayatkan oleh
Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu
Khuzaimah, al hakim, ia
meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh
Adz Dzahabi(1/533). )
12. Dapat membahagiakan
kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki
anak penghapal Al
Qur'an memperoleh pahala khusus.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Buraidah Al
Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia
mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari
kiamat nanti, Al Qur'an
akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu
keluar dari kuburnya.
Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia
bertanya kepada
penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal
tadi menjawab;
"saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya
adalah kawanmu, Al
Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang
panas dan membuatmu
tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap
pedagang akan mendapat
keuntungan di belakang dagangannya dan kamu
pada hari ini di belakang
semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an
tadi diberi kekuasaan
di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan
kirinya, serta di atas
kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang
kedua orang tuanya
diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya
tidak dapat di bayar
oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang
tua itu lalu bertanya:
"kenapa kami di beri dengan pakaian begini?".
Kemudian di jawab,
"kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada
penghafal Al Quran tadi
di perintahkan, "bacalah dan naiklah
ketingkat-tingkat
syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik
selagi ia tetap
membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).
( diriwayatkan oleh
Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam
Sunannya (3257). )
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca
Al Qur'an,
mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah
mahkota dari cahaya
pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya
matahari, kedua orang
tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang
tidak pernah didapatkan
di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami
dipakaikan jubah ini:
dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan
anak kalian untuk
mempelajari Al Qur'an" ( Hadits diriwayatkan oleh Al
Hakim dan ia menilainya
sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan
disetujui oleh Adz
Dzahabi )
13. Penghafal Al Qur'an
adalah keluarga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Anas
Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam
bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga
yang terdiri dari
manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah mereka itu
wahai Rasulullah.
Baginda menjawab: "Ia itu ahli Qur'an (orang yang
membaca atau menghafal
Al- Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka
adalah keluarga Allah
dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
14. Menjadi orang yang
arif di surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam "Dari Anas Radhiyallahu
'anhu Bahawasanya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Para pembaca Al
Qur'an itu adalah orang-orang yang arif di antara
penghuni surga,"
15. Memperoleh
penghormatan dari manusia.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam "Dari Abu Musa Al
Asya'ari Radhiyallahu
'anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Diantara perbuatan
mengagungkan Allah
adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua,
menghormati orang yang
menghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan
dalam mengamalkan
isinya dan tidak membiarkan Al-Qur'an tidak di
amalkan, serta
menghormati kepada penguasa yang adil."
16. Hatinya terbebas
dari siksa Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam
" Dari Abdullah
Bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Nabi Shallallahu
'alaihi wasallam
Baginda bersabda: " bacalah Al Qur'an kerana Allah
tidak akan menyiksa
hati orang yang hafal Al Qur'an. Sesungguhanya Al
Qur'an ini adalah
hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan
aman. Dan barangsiapa
yang mencintai Al Qur'an maka hendaklah ia
bergembira."
17. Mereka (bagi kaum
pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam :
"Dari Ibnu Mas'ud
Radhiyallahu 'anhu Dari Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam beliau
bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu
kaum hendaknya yang
paling pandai membaca (hafalan) Al Qur'an."
18. Disayangi oleh
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Jabir Bin
Abdullah Radhiyallahu 'anhu Bahawa Nabi Shallallahu
'alaihi wasallam
menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur
dalam perang uhud dalam
satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu
'alaihi wasallam
bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak
hafal Al Qur'an?"
apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada
salah satunya, maka
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam memasukkan mayat
itu terlebih dahulu ke
liang lahad."
19. Dapat memberi
syafa'at kepada keluarga.
Sabda Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam:
"Dari Ali Bin Abi
Thalib Karramallahu Wajhahu: "Barangsiapamembaca Al
Qur'an dan
menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga
dan memberikannya hak
syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di
mana mereka semuanya
telah di tetapkan untuk masuk neraka."
20. Merupakan
bekal-bekal yang terbaik.
Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Jabir bin
Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda;
"Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap
Allah dengan membawa
sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.