Transfer elektron merupakan proses
produksi ATP (energi) dari NADH dan
FADH 2 yang dihasilkan dalam
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan
siklus krebs. Transfer elektron
terjadi di membran dalam mitokondria,
yang dibantu oleh kelompok-kelompok
protein yang terdapat pada membran
tersebut. Proses ini disebut juga
dengan fosforilasi oksidatif dan
ditemukan pada tahun 1948 oleh Eugene
Kennedy dan Albert Lehninger.
Energi yang diperlukan untuk
aktivitas setiap sel tubuh tersimpan
dalam bentuk ATP yang dihasilkan
melalui respirasi aerob maupun
respirasi anaerob. Respirasi aerob
merupakan proses pemecahan glukosa
menghasilkan energi dengan adanya
oksigen yang akan menghasilkan sisa
air dan karbondioksida. Sedangkan
repirasi anaerob merupakan pemecahan
glukosa menghasilkan energi tanpa
adanya oksigen dengan hasil akhir
berupa asam laktat (pada hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme) dan
alkohol (pada jamur bersel satu /
yeast).
Energi yang dihasilkan dari
respirasi aerob lebih banyak (36 / 38 ATP)
dibandingkan energi yang dihasilkan
melalui respirasi anaerob (2 ATP).
Oleh karena itu, tubuh selalu
mengutamakan terjadinya respirasi aerob
dibandingkan anaerob. Respirasi
aerob terjadi melalui empat tahapan
yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus krebs, dan transfer
elektron.
Transfer elektron merupakan tahapan
terakhir dari respirasi aerob yang
nantinya akan menghasilkan ATP dan
H2 O sebagai hasil akhirnya. Dalam
transfer elektron, oksigen berperan
sebagai penerima elektron terakhir
yang nantinya akan membentuk H 2O
yang akan dikeluarkan dari sel.
Disebut dengan transfer elektron
karena dalam prosesnya terjadi
transfer elektron dari satu protein
ke protein yang lain. Elektron
yang ditransfer berasal dari NADH
dan FADH 2 yang telah terbentuk
sebelumnya. Elektron akan
ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju
tingkat energi yang lebih rendah
sehingga akan melepaskan energi yang
akan digunakan untuk membentuk ATP.
Pada membran dalam mitokondria
terdapat komplek protein I, komplek
protein II, ubiquinon (Q), komplek
protein III, sitokrom c (cyt c),
dan komplek protein IV. Elektron
akan ditransfer ke masing-masing
protein tersebut untuk membentuk
ATP. Sedangkan molekul O 2 akan
berperan sebagai penerima elekron
terakhir yang nantinya akan berubah
menjadi H 2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP sintase
melalui
proses yang disebut kemiosmosis.
Tahapan transfer elektron adalah
sebagai berikut.
1. NADH akan melepaskan elektronnya
(e -) kepada komplek protein I.
Peristiwa ini membebaskan energi
yang memicu dipompanya H + dari
matriks mitokondria menuju ruang
antar membran. NADH yang telah
kehilangan elektron akan berubah
menjadi NAD+.
2. Elektron akan diteruskan kepada
ubiquinon.
3. Kemudian elektron diteruskan
pada komplek protein III. Hal ini akan
memicu dipompanya H + keluar menuju
ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada
sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada
komplek protein IV. Hal ini jugaakan memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang
antar membran.
6. Elektron kemudian akan diterima
oleh molekul oksigen, yang kemudian
berikatan dengan 2 ion H+ membentuk
H 2O.
7. Bila dihitung, transfer elektron
dari bermacam-macam protein tadi
memicu dipompanya 3 H+ keluar
menuju ruang antar membran. H +
atau proton tersebut akan kembali
menuju matriks mitokondria melalui
enzim yang disebut ATP sintase.
8. Lewatnya H + pada ATP sintase
akan memicu enzim tersebut membentuk
ATP secara bersamaan. Karena
terdapat 3 H + yang masuk kembali ke
dalam matriks, maka terbentuklah 3
molekul ATP.
9. Proses pembentukan ATP oleh enzim
ATP sintase tersebut dinamakan
dengan kemiosmosis.
Penjelasan di atas adalah proses
transfer elektron yang berasal dari
molekul NADH. Bagaimana dengan
elektron yang berasal dari FADH 2 ?
FADH2 akan mentransfer elektronnya
bukan kepada komplek protein I,
namun pada komplek protein II.
Transfer pada komplak protein II tidak
memicu dipompanya H + keluar menuju
ruang antar membran. Setelah dari
komplek protein II, elektron akan
ditangkap oleh ubiquinon dan proses
selanjutnya sama dengan transfer
elektron dari NADH. Jadi pada
transfer elektron yang berasal dari
FADH 2 , hanya terjadi 2 kali
pemompaan H + keluar menuju ruang
antar mebran. Oleh sebab itu dalam
proses kemiosmosis hanya terbentuk
2 molekul ATP saja.
Jadi kesimpulannya adalah:
Satu NADH yang menjalani transfer
elektron akan menghasilkan 3 molekul ATP.
Sedangkan satu molekul FADH 2 yang
menjalani transfer elektron akan
menghasilkan 2 molekul ATP.
Disinilah akhir dari respirasi
aerob molekul glukosa. Respirasi ini
akan menghasilkan energi sebanyak
36 / 38 ATP dengan hasil akhir
berupa CO2 dan H 2 O yang akan
dikeluarkan dari tubuh sebagai zat sisa
respirasi. Satu molekul glukosa
dengan 6 atom C, ketika mengalami
respirasi aerob akan melepaskan 6
molekul CO2 . Karbondioksida
tersebut dibebaskan pada tahap
dekarboksilasi oksidatif dan siklus
krebs.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.