A. Definisi Tumbuhan CAM
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang
dapat berubah seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat
berubah seperti tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari (Gardner, 1991).
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang stomatanya membuka pada malam hari dan
menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis yang rendah bila dibandingkan
dengan tanaman C3 dan C4 (Lakitan, 1995).
Tumbuhan CAM, pada kelompok ini
penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi dilakukan pada malam hari dan
dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada siang hari pada saat stomata dalam
keadaan tertutup terjadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan
kembali CO2 melalui kegiatan Rudp karboksilase. Jadi tumbuhan CAM mempunyai
beberapa persamaan dengan kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem
penambatan CO2. Pada C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM
pemisahannya bersifat sementara. Yang termasuk golongan tumbuhan CAM adalah
Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus,
dan Oncidium lanceanum. Beberapa tumbuhan CAM dapat beralih ke jalur C3 bila
keadaan lingkungan lebih baik.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai
sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni tumbuhan ini
membuka stomatanya pada malam hari dan menutup pada siang hari. Kelompok
tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah
kering. Dengan menutupnya stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini
menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu
beradaptasi pada daerah kering tersebut. Selama malam hari, ketika stomata
tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam
berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam
krasulase, atau crassulacean acid metabolisme (CAM). Dinamakan demikian karena
metabolisme ini pertama kali ditemukan pada tumbuhan dari familia crassulaceae.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbondioksida terlebih dahulu
dimasukkan kedalam senyawa organik intermediet sebelum karbondioksida ini
memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua
langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua
jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk sementara. Fiksasi
karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin berlangsung pada siang hari.
B. Karakteristik tanaman CAM
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan
sukulen yang pada umumnya tidak memiliki lapisan sel palisade yang teratur. Sel
daun dan ranting merupakan sel mesofil bunga karang. Terdapat sel bundle sheath
tetapi sel tersebut tidak banyak berbeda dengan sel mesofil. Pada CAM,
pembentukan asam malat pada malam hari, dibarengi dengan penguraian gula, pati,
atau polimer glukosa yang mirip dengan pati.
Tumbuhan CAM (Crassulation Acid
Metabolisme) pada dasarnya adalah tumbuhan sukulen yaitu tumbuhan yang berdaun
atau berbatang tebal yang bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering,
stomatanya pada malam hari akan terbuka untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada
siang hari untuk mengurangi transpirasi. Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti
tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam hari dan energi yang dibutuhkan
diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup lemah, banyak spesies CAM
mengubah fungsi stomata dan karboksilasi seperti tumbuhan C3. Tumbuhan CAM
(Crassulation Acid Metabolisme) juga
mempunyai metode fisiologis untuk mereduksi kehilangan air dan menghindari
kekeringan (Salisburry, 1998).
C. Fotosintesis Tumbuhan Cam
Fotosintesis merupakan cara atau
proses tumbuhan dalam menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Dalam fotosintesis terjadi perubahan energi cahaya menjadi
energi kimia yang terekam dalam senyawa organik glukosa (amilum/ karbohidrat).
Dalam proses fotosintesis diperlukan Air ( H2O) dari tanah melalui xylem dan
CO2 dari udara lewat stomata pada daun.
Proses fotosintesis tanaman CAM
pada dasarnya merupakan kombinasi antara fotosintesis tanaman C-3 dengan
fotosintesis tanaman C-4. Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism) merupakan
golongan tanaman yang memiliki daun yang berdaging. Karakteristik fisiologis
tanaman CAM adalah mealkukan pembukaan stomata pada malam hari untuk menekan
adanya transpirasi yang berlebihan pada siang hari. Pembukaan stomata pada
malam hari berdampak pada waktu difusi CO2 yang hanya bisa dilakukan pada malam
hari yang juga berpengaruh terhadap fotosintesis yang dilakukan.
Seperti pada fiksasi karbon tanaman
C-4, hasil pertama fotosintes berupa molekul dengan 4 atom karbon yaitu asam
oksaloasetat. Tidak seperti tanaman C-4 yang fiksasi karbonnya berlangsung di
dua tempat (mesofil dan sel bundle sheet), fiksasi karbon CAM berlangsung di
dua waktu, siang dan malam.
Pada malam hari, pati pati diurai
dalam respirasi (glikolisis) menjadi PEP. PEP yang terbentuk ini kemudian
menangkap CO2 dari udara dan mengubah CO2 tersebut menjadi asam oksaloasetat
yang memiliki 4 atom C. Oksaloasetat kemudian diubah menjadi malat dengan
bantuan enzim malat dehidrogenase dan pereduksi NADH. Malat yang terbentuk
kemudian disimpan dalam bentuk asam malat di dalam vakuola. Dan pada siang
hari, malat diangut keluar dari vakuloa untuk didekarboksilasi menjadi CO2 dan
piruvat. Piruvat diubah menjadi pati yang pada malam hari diubahn menjadi PEP.
CO2 kemudian difiksasi oleh rubisco menjadi 3-PGA. 3-PGA yang nantinya masuk ke
dalam siklus calvin seperti pada C-3 da diubah menjadi gula.
D. Identifikasi CAM
Tumbuhan CAM mempunyai karakter
mampu hidup pada suhu tinggi (35 sampai dengan 50 derajat) biasanya lingkungan
gurun. Contoh tumbuhannya adalah kaktus dan nanas memiliki adaptasi
fotosintesis yang berbeda dibandingkan tanaman lain yang berdaun tipis.
Stomata yang menutup pada siang
hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan sehingga menghemat air, tetapi
mencegah masuknya CO2. Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma
sel-sel mesofil akan diikat oleh PEP (Phospo Eno Piruvat) dengan bantuan enzim
PEP karboksilase CO2 difiksasi oleh PEP sehingga terbentuk Asam Oksaloasetat.Oksaloasetat
ini kemudian diubah menjadi Asam malat yang mempunyai 4atom C (persis seperti
tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel
mesofil hingga pagi hari.
Pada siang hari saat reaksi terang
menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, Asam Malat dipecah lagi
menjadi CO2 dan Asam Piruvat yang selanjutnya dijadikan PEP. Dengan
terbentuknya CO2 maka masuklah CO2 itu ke siklus Calvin-Benson di stroma
kloroplas , molekul CO2 segera di fiksasi oleh RuBP menjadi PGA kemudian
dijadikan Triosa dan jadilah produk Karbohidrat.
Pada C4 terdapat pemisahan ruang
sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara.Termasuk golongan CAM adalah
Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus,
dan Oncidium lanceanum.
Beberapa tanaman CAM dapat beralih
ke jalur C3 bila keadaan lingkungan lebih baik. Beberapa spesies tumbuhan
mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni tumbuhan
ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Kelompok
tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah
kering.
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang dapat berubah
seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti
tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari. Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang
membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis
yang rendah bila dibandingkan dengan tumbuhan C3 dan C4.
E. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Fotosintesis Pada Tumbuhan CAM
Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan yang
terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari danenzim-enzim.
fotosintesis adalah fungsi utama dari dauntumbuhan. Di dalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis.
Reaksi Fotosintesis
6CO2 + 6H2O + (cahaya &
klorofil) → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Proses fotosintesis yang terjadi
tidak lepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi
fotosintesis dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Artinya bahwa fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dari tubuh tumbuhan itu sendiri misalnya
pada stomata, kloroplas, atau organ-organ lain yang berhubungan dengan proses
fotosintesis.
2. Faktor eksternal
Artinya bahwa proses fotosintesis
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan diantaranya:
a) Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika
banyak cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
b) Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di
udara, makin banyak jumlah bahan yangdapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
c) Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam
proses fotosintesis hanya dapat bekerja padasuhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnyasuhu hingga batas toleransi
enzim.
d) Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan
menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis. Kadar fotosintat( hasil fotosintesis ) Jika kadar
fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesisakan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesisakan
berkurang.
e) Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhanyang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakantumbuhan berkecambah memerlukan
lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
f) pH
Tumbuhan akan berfotosintesis
dengan baik pada pH netral yaitu sekitar pH 6-7dan akan mengalami penurunan
laju fotosintesis pada pH yang terlalu asam atau terlalu basa. Dari ke enam
faktor di atas, yang paling mempengaruhi laju fotosintesis adalah faktor cahaya
baik intensitas ataupun panjang gelombangnya (warna).
Cahaya di sini merupakan komponen
yang sangat penting dalam fotosintesis karena tanpa bantuan cahaya proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung. Jadi, cahaya merupakan faktor mutlak yang
harus dipenuhi dalam proses fotosintesis. Sedangkan untuk faktor-faktor lain
seperti suhu dan pH hanya merupakan faktor
pendukung terjadinya proses fotosintesis secara optimum. Tanpa adanya
suhu optimum ataupun pH yang mendukung, proses fotosintesis masih dapat
berlangsung hanya saja hasilnya kurang maksimal.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada
setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang
berbeda terhadap pengaruh intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya
matahari. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam
hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima
tanaman.
Perbedaan respon tumbuhan terhadap
lama penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme, menjadikan tanaman
dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari panjang, dan tanaman
hari pendek.Jika dihubungkan dengan fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi 3,
yaiu tanaman C3, C4 dan tanaman CAM. Perbedaan yang mendasar antara tanaman
tipe C3, C4, dan CAM adalah pada reaksi yang terjadi di dalamnya.
F. Ekologi Tumbuhan CAM
Adaptasi lainnya terjadi pada
timbuhan sukulen, kaktus, nanas, dan beberapa family lain yang tumbuh pada
tempat gersang. Tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutupnya
pada siang hari, berlawanan dengan perilaku pada tumbuhan lain. Tumbuhan gurun
menutup stomatanya pada siang hari untuk mengurangi penguapan air, tetapi
akibatnya CO₂ tidak dapat masuk. CO₂ diambil pada malam hari saat stomata
terbuka dan dimasukkan keberbagai asam organik. Fiksasi karbon seperti disebut
metabolism asam crassulase atau Crassalacean Acid Metabolism (CAM) karena
ditemukan pertama kali pada tumbuhan tumbuhan family Crassulaseae.
CO₂ yang diambil pada malam hari
dan dimasukkan ke dalam asam organik, disimpan di vakuola sel mesofil tumbuhan
CAM. CO₂ tersebut akan dilepas dari asam organic ketika ada pasokan ATP dan
NADP yang dihasilkan oleh reaksi terang. Kemudian CO₂ akan masuk kedalam sel
siklus calvin dan membentuk gula dan kloroplas.(Anonymousc, 2012)
(Sumber : http://mustikaayuuu.blogspot.co.id/2013/10/tumbuhan-cam-crassulacean-acid.html )
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.