Tahukah kalian apa itu bulu tangkis? Salah satu olah raga
yang menggunakan raket kah? Menggunakan kok atau bahasa kerennya shuttlecock?
Tapi apakah kalian tahu dengan seluk-beluk dunia badminton atau yang
familiarnya bulu tangkis?
Olah raga merakyat ini biasanya yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Olah raga ini sebelas dua belas dengan saudaranya yaitu tenis. Mirip dengan
tenis, bulu tangkis bertujuan memukul kok melewati jaring agar jatuh di bidang
permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal
yang sama.
Seperti yang sering kita dengar di TV atau media elektronik
lainnya, ada lima partai yang biasa
dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu: Tunggal putra, Tunggal putri, Ganda putra,
Ganda putrid, Ganda campuran
Ada hal yang penting, jika tidak ada hal ini, maka pemain
seprofesional apapun tidak akan bisa memainkannya. Lapangan. Ya, memang
kesannya sepele. Tapi, jika tidak ada lapangan, apakah pemain bulu tangkis bisa
bermain bulu tangkis? Mengenai lapangan, lapangan bulu tangkis berbentuk
persegi panjang. Di lapangan itu pasti ada garis- garis yang membagi lapangan
atau hal lainnta. Garis-garis tersebut mempunyai ketebalan 40 mm dan harus
berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis
adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan ini harus dan wajib terbuat dari
kayu atau bahan sintetis yang lunak. Bayangkan jika permukaan lapangan terbuat
dari beton atau bahan sintetik yang keras, apa yang terjadi pada pemain? Pasti,
jika pemainnya terpeleset atau terjatuh, ya kalau tidak cedera ya pasti
ujung-ujungnya masuk rumah sakit. Di
tengah-tengah lapangan terdapat jarring atau yang biasa dikenal sebagai net.
Jaring ini terbentang setinggi 1,55 m dari bawah lapangan ke atas. Jaring juga
harus berwarna gelap, kecuali bibir jaring. Bibir jaring ini mempunyai
ketebalan 75 mm dan berwarna putih.
Jika kita ingin bermain bulu tangkis, tentunya kita harus
mempersiapkan segala sesuatunya bukan? Perlengkapan apa sajakah yang harus
dipersiapkan? Ikuti terus penjelasan berikut ini. Perlengkapan pertama yang
kudu dan wajib dibawa yaitu raket. Dulu, raket yang tradisional masih
menggunakan bahan yang terbuat dari kayu, lalu berevolusi menjadi alumunium
ataupun logam lainnya. Bahan yang digunakan sebagai raket pada umumnya harus
kuat. Peralatan kedua yang digunakan yaitu kok. Kok terbuat dari rangkaian bulu angsa yang
disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang
terbuat dari gabus.
Berbicara mengenai sejarah badminton itu sendiri. Belum ada
sumber yang menginformasikan secara jelas dari mana dan siapa yang menemukan
olah raga ini. Semua sumber tersebut masih simpang siur. Menurut penuturang
salah seorang guru olah raga SMPN 1 Banyuwangi, dikatan bahwa penemu olah raga
ini tidak jelas dan masih belum diketahui. Menurut sumber dari Wikipedia olah
rga ini kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi
juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Permainan ini dimulai dengan salah seorang pemain melakukan
servis. Tujuan permainan ini adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya
kembali. Jika kok jatuh di luar area
maka kok dikatakan keluar.Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat
mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka
lawannya akan memperoleh poin. Permainan berakhir bila salah satu
pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Indonesia sejak dulu telah menjadi Negara yang disegani
oleh para lawannya. Indonesia juga terkenal dengan pemain legendarisnya yaitu
Rudi Hartono Kurniawan, Liem Swie King, Susi Susanti, Taufik Hidayat, dan masih
banyak lagi. Mengenai Rudi Hartono kurniawan yang lebih dikenal dengan
panggialn Rudi Hartono, Ia pernah
memenangkan juara 8 kali berturut-turut di All England Open. Hingga saat ini
rekor 8 kali juara All England Open belum ada yang mampu memecahkannya. Selain
di All England Open, hampir semua gelar pernah diraihnya termasuk Thomas Cup
dan World Cup yang terakhir dilakoninya pada 1980.
Pemain legendaries berikutnya yang akan dibahas yaitu Liem
Swie King. Liem Swie King merupakan generasi emas kedua di tunggal putra. King
dianggap sebagi penerus kejayaan Rudy Hartono. Tiga kali gelar All England Open
dan empat runner-up dirasakan pebulutangkis kelahiran Kudus, 28 Februari 1956
ini. Dia memiliki cirri khas di antara beribu pebulutangkis lainnya, apa itu?
Cirri khasnya yang telah mendunia yaitu gaya smash yang dilakukannya sambil
melompat menjadi ciri khasnya hingga melahirkan julukan King Smash. Menurut
penuturan dari Pak Slamet, gaya ini telah dipakai oleh seluruh pebulutangkis
yang ada di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.