Laporan Pengamatan Penyakit Kulit

Pengamatan Penyakit Kulit di Desa Licin

Pada tahun 2010, warga Dusun Gumuk Batur, Desa Licin banyak yang mengalami penyakit gatal-gatal seperti panu dan kulit yang gatal mengeluarkan nanah. Hal ini menyebabkan penduduk sekitar bertanya-tanya akan penyebabnya dan was-was.
Warga yang sakit mengatakan bahwa dia mengalami gatal-gatal pada kulitnya setelah mandi disungai,tapi anehnya sungai yang biasa dibuat mandi itu airnya bening dan bersih. Menurut para sesepuh desa, hal ini disebabkan oleh kurangnya sesajen dan tidak diadakannya seni “Jaranan” pada selamatan dusun yang diadakan setiap tahun.
Kepala Desa Licin Pak Alif, mengatakan bahwa kejadian itu tidak mungkin disebabkan oleh kurangnya sesajen,tapi mungkin karena ada limbah pabrik yang dibuang di sungai itu. Kemungkinan di sekitar sungai itu ada 2 pabrik, yang pertama pabrik penggilingan kopi milik PT.Perk.Lidjen yang terletak di Dusun Jambu, Desa Tamansari. Yang kedua pabrik batik, pabrik rumahan yang terletak di Desa Licin.
Selain itu, sungai tersebut juga membuat tumbuhan disekitar sungai kering dan layu. Walaupun begitu, para penduduk masih mempertanyakan mengapa sungai yang bening tersebut bisa beracun, walau tidak keruh ataupun memiliki warna sama sekali. Ternyata penyebabnya yakni, sungai besar yang bening bertemu dengan sungai kecil yang berlimbahkan pembuangan dari pabrik-pabrik tersebut di hulu sungai.
Setelah diteliti, sungai tersebut mengandung zat kimia yang berasal dari pabrik kopi antara lain, alkaloids, tannins, dan polyphenolics  yang menyebabkan penyakit kulit yang diderita oleh kebanyakan penduduk disana. Sungainya pun juga mengandung bahan-bahan tekstil yang berasal dari pabrik rumahan batik pula.

Disusun oleh :
1.    Marita Mutiara S
2.    Rendy Pratama M
3.    Salsabila Ikmas Y P
4.    Yutho Fatwa F


0 komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.