KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah
menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Kami sebagai penulis
sekaligus penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada Bu Fitri yang telah
mengajarkan mata pelajaran Biologi sekaligus yang telah menuntun dalam
pembuatan laporan praktikum mengenai ”Uji Makanan”. Kami pun berterimakasih
kepada pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah
yang sederhana ini.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, kami mendapatkan suatu pelajaran
baik dalam penulisan laporan serta mendapatkan pengetahuan tentang praktikum
tersebut. Kami sebagai penulis dalam laporan ini masih dalam proses
belajar baik dalam tata cara penulisan laporan yang baik maupun dalam memahami
dengan baik dalam menyajikan laporan sehingga kami selaku penulis dalam
penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun
sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan.
Banyuwangi, 22 Januari 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi
agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang
berbedaBahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat,
protein,lemak, vitamin dan garam mineral. Bahan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan
sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Karbohidrat
antara lain meliputi glukosa, selulosa dan amilum atau zat tepung. Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Setiap 1 gram karbohidrat
dapat menghasilkan energi 4,1 kalori atau sekitar 17,22 joule. Dalam tubuh,
karbohidrat antara lain akan dicerna menjadi glukosa. Sebagai zat makanan,
beberapa fungsi glukosa tidak dapat digantikan oleh zat makanan yang lain. Hal
ini dapat dilihat dari fungsi glukosa sebagai sumber energi bagi sel-sel otak,
jaringam saraf, dan lensa mata. Karbohidrat juga berperan dalam proses
metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, serta berperan dalam
pembentukan sel, jaringan, dan organ. Karbohidrat antara lain terdapat pada
beras, jagung, ketela pohon, ubi jalar, sagu, gandum dan kentang.
Jika
karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh melebihi kebutuhan, kelebihant tersebut
akan disimpan dalam bentuk glikogen (di hati dan otot) dan dalam bentuk lemak
(di dalam jaringan-jaringan lemak).Kekurangan salah satu atau lebih dari zat
makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada
tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa
tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang
disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan
maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial.
Berdasarkan
asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu protein hewani
(berasal dari hewan) dan protein nabati (berasal dari tumbuhan). Protein hewani
antara lain terdapat dalam ikan, susu dan daging. Protein nabati antara lain
terdapat dalam kedelai, kacang buncis, dan kacang-kacangan yang lain; dalam
makanan sehari-hari dapat ditemukan antara lain pada tahu dan tempe. Fungsi
protein antara lain sebagai sumber energi, sebagai bahan pembentuk substansi
penting (hormon, enzim, antibodi, dan kromosom); untuk pertahanan tubuh; untuk
pemeliharaan dan perbaikan sel, jaringan, dan organ; menjaga keseimbangan
cairan tubuh dan keseimbangan asam-basa.
Seperti
protein, lemak juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu lemak hewani dan lemak
nabati. Lemak hewani antara lain terdapat dalam daging, susu dan telur. Lemak
nabati antara lain terdapat dalam kacang tanah dan kelapa (termasuk minyak
kelapa). Dalam tubuh, lemak akan dicerna menjadi asam lemak dan gliserol.
Fungsi lemak antara lain menghasilkan energi sebagai pelarut vitamin A, D, E,
dan K; sebagai pelindung organ-organ tubuh dari benturan dan suhu dingin.
Jika
kekurangan salah satu dari zat makanan di atas, maka tubuh kita tidak akan
berfungsi dengan baik. Untuk menghindari kekurangan zat makanan essensial bagi
tubuh, maka kami melakukan Pratikum Uji Makanan untuk mengetahui berbagai macam
kandungan dalam berbagai makanan.
1.2.Tujuan
Tujuan
Praktikum adalah Untuk menguji adanya kandungan karbohidrat,lemak dan
protein dalam bahan makanan.
1.3.Rumusan
Masalah
Bagaimana
cara menguji kandungan Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada makanan?
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1.Deskripsi
Teori
2.1.1. Pengertian
Gizi
Istilah gizi
berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau
sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan
sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme,
dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18)
Menjelaskan
bahwa gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi.
Menurut
Sunita Almatsier (2009: 8) zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah
karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi
yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat gizi
termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi
yang paling banyak terdapat dalam pangan dan disebut juga zat pembakar.
Selanjutnya
Sunita Almatser (2009: 42-44) mengemukakan bahwa fungsi utama karbohidrat
adalah menyediakan energi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi
penduduk di seluruh dunia, sumber karbohidrat adalah padi-padian, atau sereal,
umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula.
Menurut
Asmira Sutarto (1980: 10) secara umum fungsi zat makanan adalah sebagai
berikut:
·
Memberi bahan untuk membangun tubuh dan memelihara
serta
·
memperbaiki bagian-bagian tubuh yang hilan dan rusak.
·
Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga kita dapat
bergerak
·
dan bekerja.
·
Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam
tubuh.
·
Membangun dan memelihara tubuh.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka untuk
mendapatkan kualitas gizi yang baik makanan yang kita konsumsi setiap hari
harus mengandung zat-zat gizi, misalnya di Indonesia telah lama masyakaratnya dianjurkan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yaitu nasi, sayur, lemak, buah
dan susu, sehingga diharapkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat-zat gizi akan membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
energi yang cukup guna melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu
zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan
sebagai penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Menurut Sunita Almatsier, (2009: 3) Zat Gizi adalah
ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan
energi, membangun, memelihara jaringan serta mengatur proses-proses jaringan.
Gizi merupakan bagian penting yang dibutuhkan oleh tubuh guna perkembangan dan
pertumbuhan dalam bentuk dan untuk memperoleh energi, agar manusia dapat
melaksanakan kegiatan fisiknya sehari-hari.
Menurut Rizqie Auliana (2001: 1) beberapa zat gizi
dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya harus diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Zat gizi yang diperlukan tubuh terdiri
dari Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa gizi
adalah bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk menghasilkan tenaga, membangun
dan memelihara jaringan dalam tubuh.
2.1.2. Zat Gizi
a. Karbohidrat
Karbohidrat
disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan
dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan
menghasilkan empat kalori.
Menururt
besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan
polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta bercabang-cabang. Kerbohidrat merupakan bahan makanan penting dan
merupakan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain
itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada mahluk hidup dalam
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat
seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin sebagai bahan bakar.glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati
atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen (H),
dan oksigen (O). Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk menghasilkan
tenaga atau panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan empat kalori.
Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Rizqie Aulia, 2001: 6).
Menurut
Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain:
·
Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori.
·
Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida
pada disakarida.
·
Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak
tercukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun.
·
Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-bahan ini
dibentuk
·
dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan
natrium dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun.
·
Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltic
usus dan memberi bentuk pada faeses.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 9) dalam tubuh
manusia karbohidrat bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain :
·
Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak: 1
gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
·
Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan
karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan
sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
·
Memberi rasa kenyang: karbohidrat mempunyai volume
yang besar dengan adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.
Bahan makanan sumber karbohidrat
berasal dari makanan pokok seperti biji-bijian (beras, jagung, sagu) dan
umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar dan kacang-kacangan). Sebagai makanan
pokok, karbohidrat nmengandung zat pati dan gula yang mampu menghasilkan energi
untuk berbagai aktivitas, setiap pembakaran satu gram karbohidrat mampu
menghasilkan empat kalori. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa
karbohidrat adalah zat tepung yang merupakan makanan pokok yang menghasilkan tenaga
dengan satuan kalori. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan empat kalori.
Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk bekerja,
bernafas dan lain-lain. Karbohidrat terutama terdapat pada tumbuh-tumbuhan,
seperti beras, jagung, kentang, gandum dan ubiubian.
b. Protein
Diperlukan
untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah,
enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme.
Disamping itu, protein berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan
basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur
keseimbangan air di dalam tubuh. Selain fungsi tersebut, menurut Joko Pekik
(2006: 15) protein juga berfungsi sebagai:
·
Membangun sel tubuh
·
Mengganti sel tubuh
·
Membuat air susu, enzim dan hormon
·
Membuat protein darah
·
Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
·
Pemberi kalori
Protein
terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen, selain itu
unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh melalui
tumbuh-tumbuhan (protein, nabati) seperti kacang-kacangan terutama kedelai dan
kacang hijau serta hasil olahannya
(tempe dan tahu), dan melalui hewan (protein hewani), seperti daging, susu,
telur, ikan. Apabila tubuh kekurangan protein, maka serangan penyakit busung
lapar akan selalu terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan,
terutama akibat kekurangan protein dalam waktu lama (Sjahmen Moehji: 17).
Menurut
Sunita Almatsier (2009: 96-97) fungsi protein yaitu:
·
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel
tubuh.
·
Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh,
hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula
berbagai enzim.
·
Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh
terdapat dalam tiga kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/
interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
·
Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak
sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
·
Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi
infeksi bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
·
Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam
darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam
sel-sel.
·
Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan
karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g protein.
Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa protein adalah merupakan senyawa
kimia yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung
unsur P dan S. Berdasarkan sumber atau asalnya, protein dibedakan atas protein
nabati (tumbuhan), misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, kacang kedelai dan
gandum, protein hewani seperti daging, telur, susu, keju, ikan dan lain-lain. 1
gram protein menghasilkan 4 kalori.
c. Lemak
Molekul
lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) seperti
halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh.
Satu gram lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang
diperlukan tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga
merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E, dan K. Bahan-bahan
makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lama,
selain itu lemak memberi rasa gurih pada makanan. Menurut sumbernya lemak dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
Menurut
Sunita almatsier (2009: 52) klasifikasi lipida menurut fungsi biologisnya di
dalam tubuh yaitu: ( 1) Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida
yang disimpan di dalam depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Lemak merupakan simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak
trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan lemak. (2) Lemak struktural
yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di dalam jaringan lunak
lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan struktural paling
penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural terdapat dalam
konsentrasi tinggi.
Fungsi lemak
menurut Sunita Almatsier (2009: 60) antara lain:
·
Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan
9 kalori untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
·
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat,
dan linolinat.
·
Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu
transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
·
Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga
protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
·
Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat
sekresi asam lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak
memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang
disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.
·
Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
·
Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi
tubuh dan mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak
berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
·
Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi
organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut
tetap di tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.
Konsumsi lemak sebanyak 15-30 %
kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi
kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak.
Di antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling banyak 10% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak
jenuh ganda. Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <300 mg sehari.
Menurut
Djoko Pekik Irianto (2006: 12) dalam tubuh lemak bermanfaat untuk:
·
Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9
kalori.
·
Melarutkam vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
·
Memperlama rasa kenyang.
Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa lemak adalah merupakan senyawa kimia
yang mengandung unsur C, H, dan O. Banyak terdapat dalam lauk pauk (daging
berlemak) dan minyak (minyak goreng). Satu gram lemak mengandung sembilan
kalori dalam tubuh.
2.2.Pengujian
Bahan
makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam
menu makanan kita. Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam
bahan makanan digunakan indicator uji makan an yang biasa dikenal dengan
istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi
kandungan nutrient dalam makanan adalah:
·
Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan
kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
·
Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan
kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
·
Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan
makanan kelompok protein
·
Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan
yang mengandung lemak / minyak
·
Metilen Blue Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan
yang mengandung vitamin C
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan
Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Sabtu, 17 Januari 2016 di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Glagah
3.2.Alat dan
Bahan
1.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah:
·
Penjepi tabung reaksi
·
Pipet tetes
·
Lumpang porselin
·
Tabung reaksi
·
Pembakar spritus
·
Spatula/pengaduk
·
Rak tabung reaksi
·
Gelas ukur
2.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah:
·
Reagen (lugol, biuret, benedict)
·
Bahan makanan yang ingin di uji (Nasi, tepung terigu,
tepung kanji, putih telur, kuning telur, tahu, tempe, bayam, kangkung, sawi,
dan minyak goreng)
·
Spritus
3.3.Cara Kerja
a) Menyiapkan
alat dan bahan yang di perlukan.
b) Melakukan
uji makanan.
c) Percobaan 1
: Uji amilum
·
Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
·
Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak
0,5 ml
·
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
·
Memasukkan data pada table pengamatan.
d) Percobaan 2
: Uji protein
·
Menghaluskan bahan yang diuji .
·
Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
·
Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret
sebanyak 2 ml.
·
Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan
warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
·
Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan
hal yang sama dengan bahan makanan yang lain.
e) Percobaan 3
: Uji glokusa.
·
Menghaluskan bahan yang diuji
·
Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
·
Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict
sebanyak 0,5 ml.
·
Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict
sebanyak 0,5.
·
Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
·
Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan
hal yang sama dengan bahan makanan yang lain
f) Percobaan 4
: Uji Lemak.
·
Mengusap bahan yang akan diuji pada kertas minyak
·
Tunggulah beberapa saat
·
Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
·
Memasukkan data pada table pengamatan.
·
Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.Tabel
Penganmatan
Uji Amilum
Bahan
Makanan
|
Reagen
|
Perubahan
Warna
|
Nasi
|
Lugol
|
Hitam
|
Tepung
terigu
|
Lugol
|
Hitam
|
Tepung
kanji
|
Lugol
|
Hitam
|
Putih
telur
|
Lugol
|
Kuning
|
Kuning
telur
|
Lugol
|
Kuning
|
Tahu
|
Lugol
|
Kuning
|
Tempe
|
Lugol
|
Kuning
|
Bayam
|
Lugol
|
Kuning
|
Kangkung
|
Lugol
|
Kuning
|
Sawi
|
Lugol
|
Kuning
|
Minyak
goreng
|
Lugol
|
Kuning
|
Uji Protein
Bahan
Makanan
|
Reagen
|
Perubahan
Warna
|
Nasi
|
Biuret
|
-
|
Tepung
terigu
|
Biuret
|
Ungu
|
Tepung
kanji
|
Biuret
|
Ungu
|
Putih
telur
|
Biuret
|
Ungu
|
Kuning
telur
|
Biuret
|
Ungu
|
Tahu
|
Biuret
|
Ungu
|
Tempe
|
Biuret
|
Ungu
|
Bayam
|
Biuret
|
-
|
Kangkung
|
Biuret
|
-
|
Sawi
|
Biuret
|
-
|
Minyak
goreng
|
Biuret
|
Kuning
|
TABEL HASIL UJI GLUKOSA
Bahan
Makanan
|
Reagen
|
Perubahan
Warna
|
Nasi
|
Fehling A+B
|
Merah bata
|
Tepung
terigu
|
Fehling A+B
|
Merah bata
|
Tepung
kanji
|
Fehling A+B
|
Merah bata
|
Putih
telur
|
Fehling A+B
|
-
|
Kuning
telur
|
Fehling A+B
|
-
|
Tahu
|
Fehling A+B
|
-
|
Tempe
|
Fehling A+B
|
-
|
Bayam
|
Fehling A+B
|
-
|
Kangkung
|
Fehling A+B
|
-
|
Sawi
|
Fehling A+B
|
-
|
Minyak
goreng
|
Fehling A+B
|
-
|
TABEL HASIL UJI LEMAK
Bahan
Makanan
|
Noda
Transparan
|
Nasi
|
-
|
Tepung
terigu
|
-
|
Tepung
kanji
|
-
|
Putih
telur
|
+
|
Kuning
telur
|
+
|
Tahu
|
-
|
Tempe
|
-
|
Bayam
|
-
|
Kangkung
|
-
|
Sawi
|
-
|
Minyak
goreng
|
+
|
TABEL KANDUNGAN GIZI DALAM MAKANAN
Bahan
Makanan
|
Protein
|
Amilum
|
Glukosa
|
Lemak
|
Nasi
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Tepung
terigu
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Tepung
kanji
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Putih
telur
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Kuning
telur
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Tahu
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Tempe
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Bayam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Kangkung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sawi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Minyak
goreng
|
-
|
-
|
-
|
+
|
4.2.
Pembahasan
Berdasarkan praktikum ini, kami
menggunakan beberapa reagen yang digunakan untuk menguji kandungan zat dalam
makanan diantaranya adalah lugol, biuret, dan benedict (fehling A+B).
a. Uji
Amilum
Dalam menguji kandungan
amilum suatu makanan, kami menggunakan lugol sebagai reagen. Apabila suatu
bahan makanan mengandung amilum, setelah ditetesi lugol, bahan makanan tersebut
akan berubah warna menjadi biru sampai kehitaman. Semakin hitam warna yang dihasilkan,
maka semakin besar amilum yang terkandung di dalamnya.
Berdasarkan hasil
praktikum kami, bahan makanan yang mengandung amilum yaitu: nasi, tepung
terigu, dan tepung kanji
b. Uji
Protein
Dalam menguji kandungan
protein suatu makanan, kami menggunakan biuret (CuSO4 dan NaOH)
sebagai reagen. Apabila bahan makanan tersebut mengandung protein, setelah
ditetesi dengan biuret, bahan makanan tersebut akan berubah warna menjadi ungu.
Berdasarkan hasil
praktikum kami, bahan makanan yang mengandung protein yaitu : tepung terigu,
tepung kanji, tempe, tahu, kuning telur, dan putih telur.
c. Uji
Glukosa
Dalam menguji kandungan
glukosa suatu makanan, kami menggunakan benedict (fehling A+B) sebagai reagen.
Apabila bahan makan tersebut mengandung protein, setelah ditetesi dengan
fehling A+B, kemudian dibakar dengan pembakar spirtus akan berubah warna
menjadi merah bata.
Berdasarkan hasil
praktikum kami, bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu : nasi, tepung
terigu, dan tepung kanji.
d. Uji
Lemak
Dalam menguji kandungan
lemak suatu bahan makanan, kami menggunakan bagian kasar lembaran kertas minyak
karena kertas mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini.
Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas
buram setelah itu di diamkan dibawah terik matahari sehingga kandungan air
mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
Berdasarkan hasil
praktikum kami, bahan makanan yang mengandung lemak yaitu : minyak goreng,
putih telur, dan kuning telur.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktek ini. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·
Jika bahan makanan berubah menjadi
warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh yodium maka makanan tersebut
mengandung amilum/karbohidrat. Makanan yang mengandung amilum/karbohidrat
adalah Mie, Pisang dan Nasi.
·
Jika makanan tersebut berubah warna
menjadi warna orange-kekuning-kuningan atau terdapat endapan setelah dicampur
benedict dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa. Makanan yang
mengandung glukosa adalah Mie dan Nasi.
·
Jika kertas yang telah diolesi oleh
bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut
mengandung lemak. Makanan yang mengandung lemak adalah Mie dan Margarin.
·
Jika bahan makanan yang telah
dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi ungu kehitaman maka
makanan tersebut mengandung protein. Makanan yang mengandung protein adalah
Tahu, Nasi, dan Telur.
4.3.Saran
a. Berhati-hati
saat melakukan penelitian
b. Amati percobaan
dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan
c. Perbanyak
referensi sebagai faktor pembanding
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.