Teks Eksposisi tentang Kontra Sosial Perdagangan Bebas

Teks Eksposisi tentang Kontra Sosial Perdagangan Bebas




Disusun Oleh :
Riyan Aldafa
Rizky Paramytha
Salman Alfarisi
Salsabila Ikmas Y P
Shabrina Aulia W

Perdagangan bebas merupakan aplikasi dari konsep ekonomi yang berpatokan kepada Harmonized Commodity Description and Coding System dengan ketatapan dari World Custom Organization yang berpusat di Brussles Belgia.
Dengan adanya perdagangan bebas, maka proses pemindahan barang atau jasa dari satu negara ke negara lain akan bebas dari berbagai pajak ekspor impor serta berbagai hambatan perdagangan lainnya. Hambatan perdagangan bisa bersifat alami atau bersifat buatan. Hambatan alami yakni hambatan yang dipengaruhi oleh perusahaan itu sendiri, seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen. Sedangkan Hambatan buatan merupakan hambatan yang diterapkan oleh pemerintah, misalnya dalam hal pengenaan tarif.
Dan pula, dengan adanya pasar bebas maka secara perlahan trend budaya asing akhirnya mengkulturasi masyarakat Indonesia sehingga mereka akan berpindah selera dari barang-barang dalam negeri ke barang-barang impor. Perpindahan selera ini nantinya akan menyebabkan bangsa Indonesia terlena dan terus bergantung pada produk impor luar negeri dan beralih ke gaya kehidupan yang konsumtif, borosdan juga hedonis. Kemudian saat masyarakat Indonesia sudah mulai mengikuti tren kebarat-baratan, mereka enggan untuk menabung dan menambah investasi mereka untuk mengembangkan usaha melainkan membelanjakan harta mereka membeli produk impor dari luar. Mindset mereka tentunya akan berubah menjadi rasa gengsi membeli barang-barang produksi lokal. Hal ini akan berakibat pada turunnya permintaan konsumen yang selanjutnya beralih ke penurunan produksi barang lokal. Alhasil, hal ini akan menyebabkan kemandulan pada sektor-sektor ekonomi tertentu di Indonesia seperti sektor pertanian, industri, pangan, dll dikarenakan harga pasaran anjlok sebab membudaknya produk impor yang masuk ke Indonesia secara besar-besaran. Kemudian tidak berhenti hanya pada dampak tersebut saja, nantinya jika terjadi kemandulan pada`salah satu sektor, otomatis untuk menghindari kebangkrutan maka suatu perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerja dengan melakukan PHK.
          Tujuan pemberlakuan PHK disebabkan karena perusahaan akan melakukan segala cara menekan biaya produksi supaya barangnya tetap laku di pasaran. Dengan adanya PHK berarti angka pengangguran meningkat yang ini bisa menimbulkan multiplier effect untuk masalah sosial lainnya. Selain menimbulkan masalah baru di bidang sosial, melonjaknya angka pengangguran menyebabkan adanya kondisi perekonomian yang menjadi rapuh dan adanya kesenjangan sosial yang tinggi antar masyarakat.
Dengan adanya pencabutan tarif menyebabkan membanjirnya barang legal kiriman dari luar negeri. Barang-barang legal itu bebas keluar masuk karena tidak ada proteksi yang menjadi penghalangnya. Hal tersebut menyebabkan perdagangan bebas menjadi tidak terkendali dan menjadi sarana transformasi penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia di negeri tujuan barang itu diperdagangkan. Contoh dari ditemukannya kandungan bahan berbahaya pada berbagai macam makanan yang diimpor dari China. Ketiadaan proteksi menyebabkan screening terhadap kualitas produk menjadi semakin rendah, dan hal ini berpengaruh terhadap penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Sehingga akan menimbulkan masalah di bidang sosial.
Dalam pelaksanannya, perdagangan bebas sering dikritik sebagai alat untuk membuat perusahaan besar semakin menggurita dan kokoh, sedangkan perusahaan kecil menjadi lemah dan pelan-pelan tersingkir meski hanya bersaing di negerinya sendiri. Hal tersebut yang menyebabkan beberapa pihak tidak mensetujui adanya perdagangan bebas.
Perusahaan-perusahaan transnasional dan pasar modal dunia membebaskan bisnis dari kekuasaan politik tanpa distorsi oleh intervensi negara. Dikonklusikan bahwa aktivitas bisnis yang primer dan kekuasaan politik tidak mempunyai peran lain kecuali perlindungan sistem terhadap perdagangan bebas dunia. Akibatnya, peran negara sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat semakin tereduksi oleh kekuatan pasar yang tidak mempunyai agenda sosial dan usaha pengentasan kemiskinan.
Ada beberapa sosiolog yang memberikan kritik terhadap keberadaan pasar bebas yang salah satunya yakni Granovetter, yang beranggapan bahwa pasar menyebabkan kesenjangan sosial atau juga menciptakan kerusakan lingkungan. Kritikan terhadap pasar ini adalah sebuah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari wacana publik. Mengingat, keberadaan pasar mampu memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap proses pembentukan karakter manusia.
Hal ini mengindikasikan bahwa perdagangan bebas bisa jadi menguntungkan, tapi hanya berlaku untuk satu sisi atau negara pengekspor, sedang negara tujuan bisa jadi justru mengalami kerugian baik dalam segala bidang, khususnya di bidang sosial.

0 komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.