Yang
saya hormati guru Bahasa Indonesia, Bu Ellvri, dan yang saya sayangi teman
seperjuangan saya di kelas X IPA 2 ini. Puji syukur karena atas ijin Allah
S.W.T. kita dapat diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran Bahasa
Indonesia tentang pidato. Pada kesempatan ini perkenankanlah saya untuk
menyampaikan pidato saya tentang “Pengaruh Negatif Perdagangan Bebas terhadap
Industri Kecil Daerah”. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa perdagangan
bebas, modern ini sudah menjamur di Indonesia. Mulai dari produk mentah, hingga
produk jadi.
Indonesia merupakan Negara agraris
yaitu Negara dengan lahan pertanian yang luas. Jadi tentunya Indonesia bisa
memenuhi kebutuhan pangan berupa beras masyarakat Indonesia sendiri. Namun pada
kenyataannya, pemerintah Indonesia masih mengimpor pasokan beras dan
didistribusikan ke masyarakat Indonesia. Indonesia juga merupakan Negara maritim
yaitu Negara dengan laut yang luas, sehingga Indonesia bisa menghasilkan pangan
dari laut seperti ikan-ikanan. Namun pada kenyataannya, pemerintah masih
mendatangkan pasokan udang, dan ikan beku dari Negara luar seperti China yang
tentunya sudah tidak segar, padahal Indonesia bisa menghasilkan ikan dan udang
dengan kualitas lebih bagus karena lebih segar. Tak hanya itu saja, Indonesia
mempunyai kebun dengan luas berhektar-hektar dengan keanekaragaman hayati
tumbuhan yang berlimpah Indonesia bisa menghasilkan buah-buahan hasil panen
kebun sendiri. Namun kenyataannya pemerintah Indonesia masih mengijinkan
pengimporan pasokan buah-buah impor, seperti pir, apel, jeruk, dan lain-lain.
Bukan hanya di sektor pangan, perdagangan bebas mulai merambah ke sektor
produk-produk seperti tas, sepatu, dan tekstil. Sebenarnya Indonesia mempunyai
banyak sumber daya alam yang melimpah dan didukung oleh sumber daya manusia
yang kreatif yang bisa menciptakan sebuah produk karya anak negeri. Namun di
pasaran sudah tersebar produk-produk impor dengan kualitas yang tak jauh beda
dengan produk industri kecil daerah , bahkan dengan kualitas yang hampir sama
itu, produk industri kecil daerah bisa memberikan harga yang lebih terjangkau.
Sebenarnya semua hal yang tersebutkan bukan hanya kesalahan pemerintah yang
mengijinkan perdagangan bebas. Namun juga kesalahan masyarakat Indonesia yang
merupakan Negara berkembang dengan sifat konsumtif yang tinggi. Masyarakat
Indonesia mempunyai kegengsian yang tinggi, jadi mereka merasa tidak hebat jika
belum membeli barang-barang dengan merek ternama dan merasa malu jika membeli
barang-barang produksi industri kecil daerah. Padahal seharusnya, barang-barang
produksi industri kecil itu lebih dikenalkan ke masyarakat agar pada masa yang
akan datang produk-produk tersebut bisa menyaingi produk dengan merek ternama
dan dikenal masyarakat internasional. Dengan demikian, bukankah masyarakat
Indonesia akan bangga? Dimulai dengan mengurangi kegiatan pengimporan produk
luar dan mengenalkan produk industri kecil daerah ke masyarakat Indonesia.
Dari uraian pidato saya, dapat
disimpulkan bahwa saya kontra terhadap pengadaan perdagangan bebas di
Indonesia, karena perdagangan banyak membawa dampak buruk terhadap pendapatan
industri kecil daerah yang tersaingi oleh produk impor yang didatangkan di
Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya pemerintah Indonesia membuat kebijakan
untuk mengurangi atau meniadakan pengimporan produk ke Indonesia untuk
memberikan kesempatan industri kecil daerah lebih kreatif dan mengembangkan
kegiatan produksinya itu. Cukup sekian pidaro saya. Terimakasih atas perhatian
rekan-rekan, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan yang terucap atau tidak
sependapat dengan saya.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Martining Shoffa
Puspitaningrum
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.