DNA fingerprint merupakan salah
satu bagian atau tipe dari bioteknologi yaitu tipe bioteknologi forensik.
Bioteknologi itu sendiri berarti seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme
hidup atau bagian dari organisme hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi
produk, meningkatkan kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme
untuk penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan manusia atau lingkungan.
Bagaimana DNA Fingerprinting
Bekerja
DNA fingerprinting adalah teknik
untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada profil DNAnya. Ada dua aspek
DNA yang digunakan dalam DNA fingerprinting, yaitu di dalam satu individu
terdapat DNA yang seragam dan variasi genetik terdapat diantara individu.
Prosedur DNA fingerprinting memiliki kesamaan dengan mencocokkan sidik jari
seseorang dengan orang lain. Hanya saja perbedannya adalah proses ini dilakukan
tidak menggunakan sidik jari, tetapi menggunakan DNA individu karena secara
individu DNA seseorang itu unik.
Digunakan DNA karena DNA memiliki
materi hereditas yang berfungsi untuk menentukan suatu urutan keturunan dalam
suatu keluarga secara turun-menurun dengan pola yang acak (karena berasal dari
fusiinti ovum dan sperma) sehingga dapat digunakan untuk identifikasi pelaku
kejahatan walaupun telah berganti wajah.
Untuk kasus pemerkosaan diperiksa
spermanya tetapi yang lebih utama adalah kepala spermatozoanya yang terdapat
DNA inti sel didalamnya. Sedangkan jika di TKP ditemukan satu helai rambut maka
sampel ini dapat diperiksa asal ada akarnya. Namun untuk DNA mitokondria tidak
harus ada akar, cukup potongan rambut karena diketahui bahwa pada ujung rambut
terdapat DNA mitokondria sedangkan akar rambut terdapat DNA inti sel.
Bagian-bagian tubuh lainnya yang dapat diperiksa selain epitel bibir, sperma
dan rambut adalah darah, daging, tulang dan kuku.
Fingerprint adalah gurat-gurat yang
terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih
besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari dapat
digunakan sebagai sarana pengamanan dalam melakukan akses ke komputer karena
sidik jari mempunyai ciri yang unik, setiap manusia memilikinya, dan selalu ada
perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini mulai dilakukan pada akhir
abad ke-19 (Angraini, 2009). Berikut adalah gambar beberapa macam tipe
fingerprint.
Analisa DNA fingerprinting adalah
teknik analisis untuk mengidentifikasi suatu individu berdasarkan pada fragmen
DNA-nya. Keuntungan dari analisis fingerprinting ini, dapat mengetahui
kekerabatan, karakterisasi, dan penanda suatu spesies baik hewan maupun
tumbuhan (Turanggaseta, 2009). DNA fingerprinting setiap individu berbeda-beda
sehingga dapat digunakan sebagai bukti forensik pada kasus kejahatan. Tes DNA
ini bisa digunakan DNA yang terdapat pada inti sel atau DNA mitokondria. Namun
DNA inti yang sering digunakaan karena DNA mitokondria sering mengalami mutasi
(Christina, 2009).
Sebuah sidik jari DNA, adalah pola
DNA yang memiliki urutan yang unik sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan
dari pola DNA individu-individu lainnya. DNA fingerprinting juga disebut
“ketikan DNA”. Sidik jari DNA pertama kali digunakan untuk identifikasi sampel
setelah ahli genetika Alec Jeffreys J. dari Universitas Leicester di Inggris
menemukan bahwa ada pola materi genetik yang unik untuk setiap individu. Dia
menyebut urutan DNA berulang “minisatellites.” Dua kegunaan utama untuk
informasi yang diberikan oleh analisis DNA fingerprinting adalah untuk
identifikasi individu dan untuk penentuan ayah.
terima kasih. sangat membantu.
BalasHapus