Negosiasi antara Pengusaha dan Pihak Bank



1.     Orientasi
Pengusaha    : Assalamualaikum, selamat sore, pak. Bisa bertemu dengan Pak Amin, kepala bagian kredit.
Pihak Bank    : Waalaikumsalam, selamat sore. Ya saya sendiri,  ada yang bisa saya bantu?
Pengusaha    : Ya, saya yang tadi siang menelfon untuk membuat janji bertemu bapak hari ini. Saya Pak Slamet
Pihak Bank    : Oh ya. (bersalaman) Mari silahkan duduk (keduanya duduk)

2.     Pengajuan
Pengusaha    : Begini pak, Anda sudah tahu bahwa saya ini pengusaha yang baru saja menjadi nasabah di bank ini. Tujuan saya menjadi nasabah yakni tak lain untuk mengembangkan usaha saya. Dan karena itu, saya ingin mengajukan kredit kepada bank sebesar 200 jt. apakah diperbolehkan?

3.     Penawaran
Pihak Bank    : Mohon maaf pak, dari hasil survey karyawan kami. Kami putuskan hanya 150 jt saja yang kami setujui.
Pengusaha    : Wah, kalau 150 jt tidak akan cukup untuk membuka cabang, pak. 175 jt bagaimana pak?
Pihak Bank    : Mohon maaf pak, karena kami pihak bank memang tidak bisa memberikan lebih dari itu. Dari hasil survey kami, kami tidak berani memberikan lebih dari 150 jt. Kalau menurut saya, 150 jt itu cukup pak, digunakan sebagai awal untuk membuka cabang baru.

4.     Persetujuan
Pengusaha    : Hmm, kalau begitu tunggu sebantar. Saya akan menelfon istri saya terlebih dahulu (menelfon istrinya) Ya sudah pak, saya sudah bicarakan dengan istri saya. Kalau begitu, saya setuju 150 jt.

5.     Penutup
Pihak Bank    : (menelfon anak buahnya) Yanto, kamu ke ruangan saya ya. Ini ada kredit yang harus kamu proses. (anak buahnya masuk) Yanto, kenalin ini Pak Slamet yang baru saja mengajukan kredit. Kamu bantu ya.
Anak Buah     : Mari pak.
Pihak Bank    : Silahkan pak, ikuti anak buah saya untuk proses selanjutnya.
Pengusaha    : Baiklah, terima kasih pak. (bersalaman)
Pihak Bank    : Sama-sama, semoga sukses pak ya.
Pengusaha    : Amin, kalau begitu saya permisi dulu pak, assalamualaikum

Pihak Bank    : Ya, Waalaikumsalam.

0 komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang jelas atau terjadi kesalahan dalam artikel di atas, tolong beri tahu kami dengan berkomentar. Mohon berkomentar dengan santun dan mengedepankan akhlak mulia. Terima Kasih.