Sebelumnya, Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 2.
3. Pernyataan berikut yang benar
tentang RNA yang membedakannya dengan DNA adalah….
A.
RNA merupakan polinukleotida
B.
RNA membentuk untai ganda berbentuk heliks.
C.
RNA mampu membentuk pasangan basa melalui ikatan
hidrogen.
D.
RNA membentuk pasangan basa yang menghasilkan
struktur sekunder dan tersier.
E.
RNA mampu membentuk molekul untai ganda yang
terpilin membentuk heliks dengan lekukan mayor dan minor.
Jawaban : E
Pembahasan
CIRI-CIRI DNA:
·
DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin
membentuk heliks ganda (double helix).
·
Gula pentosa pada DNA itu adalah deoksiribosa.
Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada karbon 5′ dari gula ribosa.
·
Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun
atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas :
ü Gugusan
gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
ü Gugusan
asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
ü Gugusan
basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
·
Merupakan polinukleotida (polimer dari
nukleotida yang masing-masing dihubungkan oleh ikatan fosfodiester) Setiap
nukleotida disusun oleh tiga komponen (lihat Gambar 2) yaitu gula pentosa, basa
nitrogen, dan gugus fosfat.
·
tersusun dari gula deoksi ribosa dihubungkan
dengan asam fosfat
·
basa nitrogen piritmidin timin dan sitosin
·
pengendali sintesis protein dan pewarisan sifat
·
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu
histon menjadi bentukan yang disebut unit nukleosom.
·
terletak di nukleus
·
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu
histon menjadi bentukan yang disebut unit nukleosom.
·
terletak di nukleus
·
Dalam biologi molekuler, dua nukleotida dalam
RNA atau DNA yang saling komplementer yang terhubung oleh ikatan hidrogen
disebut pasangan basa (bahasa Inggris: base pair sering disingkat bp).
·
Dalam pasangan basa Watson-Crick, adenin (A)
membentuk pasangan basa dengan timin (T), sementara guanin (G) dengan sitosin
(C) dalam DNA. Pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U).
·
Memiliki basa nitrogen purin dan pirimidin. Basa
purin ikatan hidrgen rangkap 2. Basa pirimidin ikatan hidrogen rangkap 3.
·
Mempunyai fungsi yaitu :
ü mengintrol
aktivitas hidup
ü perancang
utama/pengndali sintesis protein
ü mencetak
RNA
ü membawa
informasi genetik dari induk kepada keturunannya
Ada tiga struktur DNA yang dikenal
selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Struktur primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap
nukleotida terdiri dari satu basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin,
satu gula pentosa berupa 2’-deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu
molekul fosfat. Penulisan urutan basa dimulai dari kiri yaitu ujung 5’ bebas
(tidak terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan gugus 3’ hidroksil bebas
atau dengan arah 5’3’ (Darnell, et al., dalam T. Milanda, 1994)
2.
Struktur Sekunder
Pada tahun 1953, James D. Watson dan Francis H.C. Crick
berhasil menguraikan struktur sekunder DNA yang berbentuk heliks ganda melalui
analisis pola difraksi sinar X dan membangun model strukturnya (Darnell, et al.
Dalam T. Milanda, 1994). Heliks ganda tersebut tersusun dari dua untai
polinukleotida secara antiparalel (arah 5’3’ saling berlawanan), berputar ke
kanan dan melingkari suatu sumbu. Unit gula fosfat berada di luar molekul DNA
dengan basa-basa komplementer yang berpasangan di dalam molekul. Ikatan
hidrogen di antara pasangan basa memegangi kedua untai heliks ganda tersebut
(Willbraham and Matta dalam T. Milanda, 1994). Kedua untai melingkar sedemikian
rupa sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan kembali bila putaran
masing-masing untai dibuka. Jarak di antara kedua untai hanya memungkinkan
pemasangan basa purin (lebih besar) dengan basa pirimidin (lebih kecil). Adenin
berpasangan dengan timin membentuk dua ikatan hidrogen sedangkan guanin
berpasangan dengan sitosin membentuk tiga ikatan hidrogen. Dua ikatan
glikosidik yang mengikat pasangan basa pada cincin gula, tidak persis
berhadapan. Akibatnya, jarak antara unit-unit gula fosfat yang berhadapan sepanjang
heliks ganda tidak sama dan membentuk celah antara yang berbeda, yaitu celah mayor dan celah minor (Marks, et
al., 1996 ; Robert K. Murray,
et al., 2000).
3.
Struktur tersier
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar.
Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur
tertutup yang tidak berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang diisolasi dari
bakteri, virus dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA
dapat berbentuk molekul linier dengan ujung-ujung rantai yang bebas.
Ciri-ciri RNA adalah
·
RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak
berpilin.
·
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu
fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibanding
DNA.
·
Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di
dalam inti sel, kebanyakan RNA ditemukan di dalam sitoplasma, terutama di
ribosom
·
Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang
tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula
ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat.
·
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa
dan fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam
bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin
trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat (UTP). RNA
disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA sebagai
cetakannya.
·
Merupakan polinukleotida (polimer dari
nukleotida yang masing-masing dihubungkan oleh ikatan fosfodiester) Setiap
nukleotida disusun oleh tiga komponen (lihat Gambar 2) yaitu gula pentosa, basa
nitrogen, dan gugus fosfat.
·
Gulanya adalah ribose
·
Pirimidinnya terdiri dari sitosin dan urasil
·
Jumlahnya selalu berubah
·
RNA atau asam ribonukleat merupakan makromolekul
yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetic
·
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA,tRNA, dan
rRNA
·
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya
komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA
·
RNAr merupakan komponen structural yang utama di
atas ribosom
·
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu
per satu ke ribosom
·
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah
satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai DNA yang di
transkripsi disebut rantai antisense
·
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu
histon menjadi bentukan yang disebut unit nukleosom.
·
terletak di nukleus
·
Dalam biologi molekuler, dua nukleotida dalam
RNA atau DNA yang saling komplementer yang terhubung oleh ikatan hidrogen
disebut pasangan basa (bahasa Inggris: base pair sering disingkat bp).
·
Dalam pasangan basa Watson-Crick, adenin (A)
membentuk pasangan basa dengan timin (T), sementara guanin (G) dengan sitosin
(C) dalam DNA. Pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U).
·
Struktur utama dari RNA biasanya terdiri untai
tunggal nukleotida. Empat jenis nukleotida dapat ditemukan di alur ini, yang
disebut adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan urasil (U). Banyak nukleotida
yang dimodifikasi dengan RNA, menambah atau mengurangi atom ke atau dari
nukleotida asli untuk mengubah sifat mereka. Ada ratusan modifikasi nukleotida
yang berbeda, dan efeknya bervariasi tergantung pada jenis molekul RNA, spesies
di mana modifikasi terjadi, dan lingkungan di mana modifikasi dibuat. Sebagian
besar modifikasi nukleotida memiliki kode deskriptif standar, seperti
nukleotida lakukan, tetapi mereka umumnya tidak dikenal.
·
Struktur sekunder RNA dan asam deoksiribonukleat
(DNA) heliks ganda terbentuk dengan cara yang sama, di mana nukleotida mengikat
bersama menjadi pasangan basa, memberikan molekul struktur keseluruhan. Ada
perbedaan signifikan dalam cara struktur sekunder RNA terbentuk, dibandingkan
DNA heliks ganda. Dalam kedua RNA dan DNA, sitosin dengan guanin terikat, namun
adenin mengikat urasil, bukan timin, pada RNA. Struktur sekunder RNA jarang
heliks ganda, melainkan membentuk berbagai lilitan tertentu, tonjolan, dan
jenis helix yang sejajar sangat berbeda dari apa yang dilihat dalam DNA.
Struktur sekunder RNA pada umumnya lebih rumit, meskipun tidak selalu kurang
berurutan, dibanding heliks ganda DNA.
·
Struktur tersier RNA memungkinkan molekul untuk
melipat menjadi konformasi yang berfungsi penuh. Molekul RNA tertentu,
berdasarkan struktur tersier mereka, memiliki fungsi tertentu. Ini molekul
non-coding RNA (ncRNA) dapat melayani berbagai tujuan, dan penemuan aplikasi
biologis telah menjadi subyek dari beberapa hadiah Nobel. Satu kelas ncRNA,
disebut ribozim, adalah enzim RNA yang dapat mengkatalisis reaksi biokimia
seperti yang dilakukan enzim protein. Kelas lain, yang disebut riboswitches,
mengontrol ekspresi gen dengan beralih gen dan mematikan berdasarkan
lingkungannya.
·
Struktur kuartener RNA berperan penting dalam
makromolekul tertentu seperti ribosom, yang membangun protein dalam sel.
Ribosom terdiri dari rantai RNA ganda, dan interaksi antara rantai ini harus
tepat dan diatur secara ketat untuk ribosom berfungsi dengan baik. Agar rantai
RNA memiliki struktur kuartener, mereka harus datang bersamaan untuk membentuk
struktur konglomerasi baru, bukan hanya berinteraksi dan kemudian terpisah
lagi. Struktur Kuarter bentuk paling lambat dari semua tingkat struktur RNA,
dan biasanya yang paling kompleks.
Selanjutnya Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 4
Selanjutnya Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 4
Makasih
BalasHapus